Contoh Soal Reading Comprehension TOEFL-ITP: Tone, Purpose, and Course Questions

Memahami tujuan penulis itu seperti menebak maksud ‘terserah’ dari gebetan. Salah tafsir bisa berujung perang dingin seminggu. Tapi tenang, di sini kita akan bongkar tuntas cara membaca “vibe” dan niat tersembunyi di balik setiap teks TOEFL ITP. Jika kamu bisa menguasai seni ini, kamu tidak hanya akan menaklukkan soal, tapi juga memahami dunia.
1. Penjelasan Singkat Tone, Purpose, and Course Questions
Setelah kamu belajar menjadi pencari fakta pada Skill 2 & Skill 3, kemudian pemburu makna tersirat di Skill 4, dan ahli forensik kata di Skill 5, sekarang saatnya kamu naik level. Di sini, kamu akan berperan menjadi seorang kritikus sastra dan analis. Tone, Purpose, and Course Questions adalah tentang memahami dimensi tersembunyi dari sebuah teks: bagaimana penulis menyampaikannya, mengapa dia menuliskannya, dan di mana teks ini akan cocok dalam dunia akademis.
Keterampilan ini sangat erat kaitannya dengan Skill 1 (Main Idea) dan Skill 4 (Inference) karena untuk menjawabnya, kamu tidak bisa hanya melihat satu kalimat. Kamu harus bisa merasakan “vibe” atau atmosfer keseluruhan dari bacaan, menangkap niat penulis, dan membayangkan konteks akademisnya. Ini adalah skill yang menunjukkan bahwa kamu tidak hanya mengerti kata-kata, tetapi juga memahami pesan dan nuansa di baliknya. Ini seperti membedakan antara pacar yang bilang “I love you” dengan tulus, dengan yang bilang “I love you” karena baru saja ketahuan main gim sampai jam 3 pagi.
1.1. Definisi Apa yang dimaksud dengan: Tone, Purpose, & Course?
Keterampilan ini sebenarnya adalah gabungan dari tiga jenis pertanyaan yang saling berhubungan tentang niat dan konteks penulis. Mari kita bedah satu per satu.
1.1.1. Tone (Nada): “Vibe” Tulisan Penulis
Tone merujuk pada sikap atau perasaan penulis terhadap subjek yang dibahas. Apakah penulis bersikap objektif, kritis, mendukung, atau humoris? Nada ini bisa dideteksi dari pilihan kata (diksi), penggunaan kata sifat (adjektiva), dan cara penulis menyajikan fakta. Ini seperti mencoba memahami “vibe” dari sebuah chat. Apakah chat itu terdengar antusias (enthusiastic), pasif-agresif (critical), atau sekadar “copy-paste dari Wikipedia” (objective)?
1.1.2. Purpose (Tujuan): “Kita Ini Mau Dibawa ke Mana?”
Purpose merujuk pada alasan utama penulis menulis teks tersebut. Apa yang ingin dicapai oleh penulis? Pertanyaan ini mirip seperti pertanyaan sakral dalam sebuah hubungan: “Jadi, tujuan kita ke depannya apa?”. Apakah penulis hanya ingin menginformasikan (to inform), membujukmu untuk setuju dengannya (to persuade), membandingkan dua hal (to contrast), atau sekadar menghibur (to entertain)?
1.1.3. Course (Latar Belakang): “Hubungan Ini Masuk Kategori Apa?”
Course merujuk pada bidang studi atau mata kuliah di mana teks tersebut kemungkinan besar akan ditemukan. Apakah ini bacaan untuk kelas Sejarah, Biologi, Astronomi, atau Seni? Ini disimpulkan dari topik utama, terminologi (jargon) yang digunakan, dan fokus pembahasannya. Ini seperti menentukan label sebuah hubungan: apakah ini cocok masuk mata kuliah “Pengantar Patah Hati” atau “Perencanaan Masa Depan”?
1.2. Cara Mengenali Pertanyaan Tipe Ini
Setiap jenis pertanyaan memiliki formatnya sendiri yang cukup mudah dikenali:
- Untuk Tone: What is the tone of the passage? (Apa nada dari bacaan ini?) / The author’s attitude toward… could best be described as… (Sikap penulis terhadap… paling baik dideskripsikan sebagai…)
- Untuk Purpose: What is the author’s main purpose in the passage? (Apa tujuan utama penulis dalam bacaan ini?) / Why did the author write the passage? (Mengapa penulis menulis bacaan ini?)
- Untuk Course: In which course would this reading be assigned? (Di mata kuliah mana bacaan ini akan ditugaskan?)
2. Strategi Jitu Menaklukkan Tone, Purpose, and Course Questions

Menjawab ketiga jenis pertanyaan ini membutuhkan kepekaan, tapi kepekaan yang bisa dilatih dengan strategi yang logis. Mari kita bedah strateginya.
2.1. Cara Mengidentifikasi Nada (Tone)
Kunci untuk mengidentifikasi nada adalah dengan memindai (scan) teks untuk mencari kata-kata yang “bermuatan emosi”, terutama kata sifat (adjectives) dan kata keterangan (adverbs). Seperti yang dijelaskan oleh Writing Commons, sebuah repositori penulisan akademis, pilihan kata (diksi) adalah jendela utama untuk melihat sikap penulis. Perhatikan:
- Nada Positif/Mendukung: Penulis menggunakan kata-kata seperti “brilliant”, “remarkable”, “innovative”, “effective”.
- Nada Negatif/Kritis: Penulis menggunakan kata-kata seperti “problematic”, “flawed”, “unfortunately”, “limited”.
- Nada Objektif/Netral: Penulis hanya menyajikan fakta, data, dan definisi tanpa memasukkan kata-kata yang bersifat penilaian. Ini adalah nada paling umum di teks TOEFL ITP.
2.2. Cara Menentukan Tujuan (Purpose)
Untuk menentukan tujuan, lihatlah struktur teks secara keseluruhan. Ini sangat berkaitan dengan Skill 1 (Main Idea). Tanyakan pada dirimu sendiri, “Setelah membaca ini, apa yang penulis ingin aku ketahui atau pikirkan?”
- Jika teks penuh dengan fakta, tanggal, dan definisi, tujuannya mungkin to inform atau to explain.
- Jika teks menyajikan dua sisi dari sebuah argumen atau dua subjek yang berbeda, tujuannya mungkin to compare atau to contrast.
- Jika teks menyajikan sebuah opini dan didukung oleh bukti-bukti, tujuannya mungkin to persuade atau to argue.
Memahami perbedaan halus ini adalah kunci. Jika kamu merasa butuh panduan lebih untuk membedah struktur argumen dalam teks, sebuah Kursus Bahasa Inggris Online no. 1 di Indonesia dapat menjadi partner yang tepat untuk melatih kemampuan analitismu.
2.3. Cara Menebak ‘Course’
Ini adalah kesimpulan logis berdasarkan dua hal: topik utama dan kosakata spesifik (jargon) yang digunakan.
- Teks yang membahas “tectonic plates,” “magma,” dan “seismic activity” hampir pasti berasal dari mata kuliah Geology.
- Teks yang membahas “social stratification,” “kinship,” dan “cultural norms” kemungkinan besar dari Sociology atau Anthropology.
- Teks yang membahas “renaissance,” “baroque,” dan “impressionism” sudah pasti dari Art History.
3. Contoh Soal: Tone, Purpose, and Course Questions
Mari kita analisis sebuah teks untuk menemukan ketiga elemen ini, menggunakan contoh soal beserta bacaan di bawah ini namun dengan analisis yang lebih dalam.
Passage:
The leadership styles of two of the most famous Roman emperors, Augustus and Caligula, could not have been more different. Augustus, the first emperor, stabilized the Roman Republic and ushered in an era of peace and prosperity known as the Pax Romana. His long reign was characterized by pragmatic reforms in the tax system, the military, and public infrastructure.
In stark contrast, Caligula’s brief four-year rule is remembered as a period of tyranny and excess. Known for his erratic behavior and cruelty, he squandered the treasury on lavish projects and was widely seen as an autocrat with no regard for Roman tradition. While Augustus built an empire, Caligula seemed intent only on indulging his own impulses, ultimately leading to his assassination.
Soal:
What is the author’s primary purpose in this passage?
(A) To argue that Augustus was the greatest Roman emperor.
(B) To provide a detailed biography of Caligula.
(C) To contrast the leadership styles of two Roman emperors.
(D) To explain the reasons for the fall of the Roman Empire.
Kunci Jawaban: (C) To contrast the leadership styles of two Roman emperors.
3.1. Pembahasan Setiap Pilihan Jawaban
- (A) To argue that Augustus was the greatest Roman emperor.Analisis: Ini adalah “Si Paling Ngefans Augustus”. Meskipun teks menyajikan Augustus secara positif (stabilized, peace, prosperity, pragmatic reforms), tujuan utamanya bukanlah untuk meyakinkan atau berargumen (to argue). Penulis tidak berusaha membantah klaim lain. Dia hanya menyajikan fakta tentang Augustus sebagai titik perbandingan. Tujuannya lebih ke arah deskriptif, bukan persuasif. Salah.
- (B) To provide a detailed biography of Caligula.Analisis: Ini adalah “Si Gagal Move On dari Caligula”. Pilihan ini terlalu spesifik. Teks hanya membahas sebagian kecil pemerintahan Caligula dan hanya sebagai pembanding Augustus. Ini bukan biografi yang “detail”, dan pilihan ini sepenuhnya mengabaikan setengah bagian pertama teks yang membahas Augustus. Salah.
- (C) To contrast the leadership styles of two Roman emperors.Analisis: Ini adalah “Sang Jodoh yang Tepat”. Pilihan ini merangkum niat penulis dengan sempurna.
- Struktur: Teks ini jelas-jelas menggunakan struktur perbandingan/kontras. Frasa kunci seperti “could not have been more different” di awal dan “In stark contrast” di awal paragraf kedua adalah bukti kuat.
- Isi: Paragraf pertama membahas Augustus. Paragraf kedua membahas Caligula sebagai lawannya.
- Tujuan: Dengan menyandingkan keduanya, penulis bertujuan untuk menyoroti perbedaan (to contrast) gaya kepemimpinan mereka. Ini adalah tujuan yang paling akurat. Benar.
- (D) To explain the reasons for the fall of the Roman Empire.Analisis: Ini adalah “Si Ngelantur Jauh”. Pilihan ini terlalu umum. Teks hanya membahas dua kaisar dari periode yang sangat panjang dalam sejarah Romawi. Teks tidak membahas faktor-faktor ekonomi, sosial, atau militer yang lebih luas yang menyebabkan kejatuhan Kekaisaran Romawi berabad-abad kemudian. Salah.
4. Latihan Soal Tone, Purpose, and Course Questions
Latihan Soal Reading: Tone, Purpose, and Course Questions
Instructions
- This practice test consists of 1 reading passage and 5 questions.
- Make sure you have answered all questions before clicking the ‘Submit’ button.
- The answer key and explanations will automatically appear on the Score page after you click ‘Submit’.
- The number inside the parentheses “(...)” indicates the line number.
Result
Score:
Correct Answers: /
Use '▼' to get correct answer and open each explanation.
Perhatian
Jawab semua soal sebelum ‘Submit’.
5. Mitos dan Fakta: Tone, Purpose, and Course Questions

Banyak ‘gosip’ dan strategi sesat yang beredar tentang cara menjawab soal tipe ini. Jangan sampai kamu terjebak dalam hubungan yang salah—eh, jawaban yang salah. Mari kita luruskan.
5.1. Mitos: Nada (tone) sebuah teks itu subjektif, tergantung perasaan saya saat membacanya.
✅ Fakta: Sama sekali tidak. Dalam konteks TOEFL ITP, nada adalah sesuatu yang objektif dan bisa dianalisis berdasarkan bukti tekstual. Buktinya adalah pilihan kata (diksi) penulis. Penulis yang menggunakan kata “brilliant” dan “innovative” memiliki nada mendukung (supportive). Penulis yang menggunakan kata “flawed” dan “problematic” memiliki nada kritis (critical). Penulis yang hanya menyajikan fakta tanpa kata sifat emosional memiliki nada objektif (objective). Ini bukan soal perasaanmu, ini soal analisis kata-kata penulis.
5.2. Mitos: Teks informatif pasti tidak punya nada.
✅ Fakta: Salah. Teks informatif juga punya nada, dan nada itu adalah objektif atau netral. “Objective” adalah sebuah pilihan jawaban yang valid dan seringkali benar untuk teks-teks bergaya ensiklopedia yang sering muncul di TOEFL ITP. Tidak adanya emosi adalah sebuah sikap, dan sikap itu adalah nada objektif.
5.3. Mitos: Menentukan ‘Course’ itu hanya tebak-tebakan liar.
✅ Fakta: Bukan tebakan. Ini adalah kesimpulan logis berdasarkan bukti, yaitu topik spesifik dan jargon yang digunakan. Teks yang membahas “tectonic plates,” “magma,” dan “seismic activity” hampir pasti berasal dari mata kuliah Geologi, bukan Sosiologi. Berdasarkan penelitian tentang literasi disipliner yang dipublikasikan di JSTOR, setiap bidang akademis memiliki “bahasa”-nya sendiri, dan mengenali bahasa ini adalah inti dari keterampilan membaca akademis tingkat lanjut.
6. Pertanyaan yang Sering Bikin Overthinking (F.A.Q)
❓ Bagaimana cara cepat mengidentifikasi nada (tone) penulis?
💡 Lakukan pemindaian (scan) cepat pada teks, khusus untuk mencari kata sifat (adjectives) dan kata keterangan (adverbs). Kata-kata ini seringkali membawa muatan emosional atau penilaian dari penulis. Tanyakan pada dirimu sendiri, “Apakah kata-kata ini secara umum positif, negatif, atau netral?” Itulah petunjuk terbesarmu. Misalnya, kata seperti “clearly”, “unfortunately”, “remarkably” adalah sinyal kuat dari sikap penulis.
❓ Apa bedanya tujuan “to inform” dengan “to persuade”?
💡 To inform (menginformasikan) berarti menyajikan fakta-fakta secara seimbang untuk mendidik pembaca (contoh: cara kerja fotosintesis). Penulis bertindak sebagai guru. To persuade (membujuk) berarti menyajikan fakta (seringkali secara selektif) untuk meyakinkan pembaca agar setuju dengan sebuah opini atau mengambil sebuah tindakan (contoh: mengapa energi surya lebih baik dari bahan bakar fosil). Penulis bertindak sebagai pengacara.
❓ Bagaimana jika sebuah teks bisa cocok di beberapa mata kuliah?
💡 Pertanyaan TOEFL ITP akan selalu menanyakan “In which course would this reading most likely be assigned?” (kemungkinan besar). Kata kuncinya adalah “kemungkinan besar”. Pilihlah jawaban yang paling spesifik dan paling cocok. Teks tentang lukisan Van Gogh mungkin bisa dibaca di kelas Sejarah Umum, tetapi akan paling cocok di kelas Sejarah Seni (Art History) karena itu adalah bidang studi yang paling fokus pada topik tersebut.
7. Kesimpulan: Dari Pembaca Menjadi Kritikus yang Peka
Pada akhirnya, menguasai Tone, Purpose, and Course Questions adalah tentang melatih ‘kepekaan’ membacamu. Kamu tidak lagi hanya menyerap informasi, tapi juga menganalisis ‘bagaimana’ dan ‘mengapa’ informasi itu disajikan. Ini adalah skill tingkat tinggi yang mengubahmu dari sekadar pembaca menjadi seorang kritikus yang cerdas.
Terus latih kemampuanmu menangkap ‘vibe’ (Tone), memahami ‘niat’ (Purpose), dan menebak ‘konteks’ (Course). Jika kamu ingin mengasah kepekaan ini dengan bimbingan ahli dan latihan terstruktur, inilah program di Bahasa Inggris Net yang siap membantumu menjadi ‘pembaca’ yang lebih mendalam:
1. Kelas Online E-Learning TOEFL ITP
Pilihan Terbaik Untuk: Si ‘Analis Mandiri’ yang Suka Mengupas Teks Sendiri
Asah kepekaanmu terhadap Tone, Purpose, dan Course kapan saja. Program E-Learning ini memberimu akses 24/7 ke puluhan video pembahasan yang mengupas ‘vibe’ dan ‘niat’ penulis di setiap jenis teks TOEFL ITP. Latih dirimu menganalisis sesuai kecepatanmu sendiri.
Apa yang Kamu Dapat:
- ✔️ Simulasi Tes TOEFL ITP “REAL” Sesuai Standar
- ✔️ Penilaian Skor Otomatis
- ✔️ 60+ Video Pembahasan Soal yang Detail
- ✔️ Akses Fleksibel 24/7 Kapanpun & Dimanapun
Pilih Fokus Materi Kamu:
2. Kelas Private TOEFL ITP Online Super Exclusive
Pilihan Terbaik Untuk: ‘The VIP’ yang Butuh Diskusi Mendalam & Jadwal Super Fleksibel
Ingin diskusi langsung tentang ‘nada’ penulis atau ‘tujuan’ tersembunyi sebuah teks? Dapatkan 1 tutor ahli sebagai partner diskusimu. Kami akan membantumu mengasah kepekaan analitis secara personal. Kamu tentukan jamnya, kami siapkan bahan diskusinya.
Apa yang Kamu Dapat:
- ✔️ 1 Pengajar : 1 Peserta (Super Fokus)
- ✔️ Bebas Pilih Jam Belajar Sesuai Jadwalmu
- ✔️ Durasi 2 Bulan (20x Pertemuan Intensif)
- ✔️ Materi & Strategi Menyeluruh (All Sections)
3. Kelas Private TOEFL ITP Online (Intensif 1 Bulan)
Pilihan Terbaik Untuk: Si ‘Kejar Tayang’ yang Butuh Intuisi Analitis Cepat
Waktu mepet tapi masih sering salah tangkap ‘vibe’ teks? Program ‘bootcamp’ privat 1 bulan ini solusinya. Selama 20 sesi intensif, kita akan latih ‘radar’ analitismu agar cepat menangkap Tone, Purpose, dan Course. Sempurna untuk persiapan *last minute* yang butuh kepekaan tinggi!
Apa yang Kamu Dapat:
- ✔️ 1 Pengajar : 1 Peserta (Super Fokus)
- ✔️ Durasi Intensif 1 Bulan (20x Pertemuan)
- ✔️ Jadwal Tetap & Terstruktur
- ✔️ Sesi “Sprint” Fokus Pada Target Skor


